PT TDI KOMITMEN DUKUNG PLATFORM BATERAI BERSAMA DARI IBC

Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) menandatangani nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan produsen kendaraan listrik PT Terang Dunia Internusa (United E-Motor). MoU ini terkait dengan pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik berbasis baterai (Electric Vehicle/ EV).

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, menyebutkan penandatanganan MoU tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah serta institusi terkait untuk menghadapi tantangan besar dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik yaitu infrastruktur untuk menjadi lebih terintegrasi.  Toto Nugroho menjelaskan latar belakang dari inisiasi pemerintah ini, “Hal ini juga mengindikasikan kesulitan bagaimana kita mengembangkan infrastruktur untuk charging dan swapping ke depan. Diketahui bahwa baterai dari motor listrik itu 40 persen biayanya ada di situ, jadi kalau kita bisa melakukan kavling terhadap baterai motor listrik itu tentunya akan mengurangi biaya konsumen,” ujar Toto dalam sambutannya di Kantor Kemenko Marves, Senin (12/6). Maka tujuan dari inisiasi ini adalah untuk membuat biaya konsumsi listrik pada EV menjadi lebih ekonomis.

Sejalan dengan inisiasi tersebut, Henry Mulyadi selaku Direktur PT Terang Dunia Internusa menyebut “Langkah ini merupakan komitmen jangka panjang dari PT Terang Dunia Internusa untuk mendukung penuh program pemerintah. Kami mendukung kebijakan memajukan industri dan masyarakat Indonesia, bersaing secara global dan membuat langit Indonesia lebih biru”

 

Battery Asset Services atau BAMS adalah sebuah platform ekosistem motor listrik yang dapat mengakomodir pengguna motor listrik beberapa merek. Peluncuran BAMS diharapkan membantu percepatan pembangunan ekosistem EV di Indonesia. Ditargetkan, melalui BAMS, Indonesia dapat memproduksi 21 ribu battery pack. Nantinya ini bisa digunakan oleh berbagai merek motor listrik termasuk United E-Motor.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang turut hadir dalam acara penandatanganan MoU tersebut mengatakan keberadaan BAMS berdampak positif pada kemajuan ekosistem EV, nantinya akan menarik investasi, menciptakan lapangan kerja serta menambah pemanfaatan bahan lokal. “Dengan volume kendaraan listrik yang feasible, investor akan melihat investasi di Indonesia adalah sesuatu yang menjanjikan. Investasi ini juga harus mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi kapitalis, terciptanya lapangan kerja, dan pemanfaatan lapangan bahan baku lokal”

Dalam kesempatan acara tersebut, salah satu unit motor listrik dari United E-Motor juga diperkenalkan yang itu tipe MX-1200. Sama dengan tipe motor listrik yang lain rilisan United E-Motor, MX-1200 memiliki potensi menggunakan plaform baterai bersama yang sedang dikembangkan oleh IBC.